Myanmar Bergetar, Thailand Berguncang: Misteri Gempa Dahsyat Terungkap!

Programterbaru.com -

Dunia dikejutkan oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar. Dampaknya terasa hingga ke negara-negara tetangga seperti Thailand, Kamboja, dan India.

Menurut Amilcar Carrera-Cevallos, seorang ilmuwan dari Universitas Vicente Rocafuerte Guayaquil, skala peristiwa ini sangat besar hingga terasa di negara tetangga. Judith Hubbard, seorang ilmuwan gempa di Universitas Cornell, menambahkan bahwa gempa ini terjadi relatif dekat dengan permukaan Bumi, memperparah dampaknya.

Kerusakan parah terjadi di Thailand, di mana beberapa gedung pencakar langit mengalami kerusakan dan bahkan runtuh. Getaran gempa terasa hingga ke Kamboja dan India, menunjukkan betapa luasnya jangkauan gempa ini.

Para ahli sepakat bahwa beberapa faktor berkontribusi pada besarnya bencana ini. Salah satunya adalah kurangnya bangunan tahan gempa di wilayah tersebut. Itulah kunci kehancurannya, gempa ini sangat besar dan dangkal, jelas Carrera-Cevallos.

USGS melaporkan bahwa gempa bumi Myanmar disebabkan oleh pergesekan antara lempeng India dan Eurasia di sepanjang Sesar Sagaing. Robin Lacassin, seorang ilmuwan gempa di Institut Fisika Bumi Paris, menyatakan bahwa semua data menunjukkan adanya retakan di Sesar Sagaing.

Sesar Sagaing memang dikenal sebagai sumber gempa bumi kuat dan merusak di masa lalu. Pada Mei 2023, patahan yang sama pecah dan menimbulkan gempa berkekuatan 5,8 skala Richter.

Carrera-Cevallos menjelaskan bahwa gelombang seismik bergerak sangat jauh dari sumbernya karena disalurkan di sepanjang bagian selatan Sesar Sagaing, yang menjelaskan kerusakan di Bangkok. Ia juga menekankan bahwa gempa bumi ini terjadi di daerah tanpa bangunan tahan gempa dan fitur bangunan yang tidak memadai.

Pegunungan di wilayah tersebut dipenuhi patahan akibat tumpukan geologis dahsyat. Lempeng India terus bergerak perlahan ke Eurasia, menyebabkan tekanan besar pada sesar-sesar yang tak terhitung jumlahnya. Dari waktu ke waktu, patahan-patahan ini pecah, memicu gempa bumi.

Para ahli menggambarkan Sesar Sagaing sebagai garis lurus panjang yang membentang sekitar 1.200 km dari utara ke selatan melalui kota-kota seperti Mandalay dan Yangon, menempatkan jutaan orang dalam risiko.

0 Komentar