Banjir melanda Jakarta pada awal Maret 2025, akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota. Genangan air merendam puluhan ruas jalan dan ratusan rumah, memaksa warga beradaptasi dengan kondisi darurat.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menunjukkan, hingga Selasa, 4 Maret 2025, sebanyak 77 RT dan 5 ruas jalan masih tergenang. Ketinggian air bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai 500 cm di Jakarta Timur. Genangan di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat, mencapai 30 cm.
Peningkatan Status Siaga di Bendung Katulampa, Pos Depok, dan Pos Sunter Hulu menjadi indikator awal potensi banjir. Kondisi ini menunjukkan peningkatan debit air yang signifikan. Akibatnya, genangan yang awalnya terjadi di beberapa titik, meluas menjadi banjir yang cukup parah.
Dampak pada Warga
Wilayah | Ketinggian Air (cm) | Aktivitas Warga |
---|---|---|
Jakarta Timur | 500 | Sejumlah warga mengungsi |
Rawa Buaya, Jakarta Barat | 30 | Genangan air |
Pejaten Timur, Jakarta Selatan | 120 | Warga memancing di tengah genangan |
Rawajati, Jakarta Selatan | 30-120 | Enam RT terendam banjir |
Warga di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, misalnya, mengalami kesulitan akibat banjir. Ahmad (60), seorang warga, bahkan memancing di depan MTSN 23 Jakarta yang terendam banjir setinggi 120 cm. Ia mendapatkan ikan lele dumbo dari kolam sekolah yang meluap. Hal ini menggambarkan dampak signifikan banjir terhadap aktivitas warga sehari-hari.
BPBD DKI Jakarta terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Harapannya, pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta.
0 Komentar