AS Diduga Sengaja Picu Adu Mulut Trump-Zelensky

Programterbaru.com - Ketegangan AS-Ukraina: Sebuah Eskalasi yang Disengaja?

Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pekan lalu diwarnai adu mulut yang mengejutkan. Kanselir Jerman terpilih, Friedrich Merz, menilai insiden ini bukan sekadar reaksi spontan, melainkan sebuah eskalasi yang disengaja dari pihak AS. Pendapat Merz ini didasarkan pada analisisnya terhadap video interaksi antara Trump, Wakil Presiden AS JD Vance, dan Zelensky. Ia bahkan mengaku telah menonton video tersebut beberapa kali untuk sampai pada kesimpulan tersebut.

Merz merujuk pada pernyataan keras Vance dalam Konferensi Keamanan Munich bulan lalu. Dalam konferensi tersebut, Vance mengejutkan para pemimpin Eropa dengan mengkritik nilai-nilai Eropa dan mendesak Eropa untuk lebih mandiri dalam hal pertahanan. Pernyataan Vance ini, menurut Merz, merupakan bagian dari tren perubahan kebijakan luar negeri AS di bawah Trump, yang terlihat semakin menekan Ukraina sembari memperbaiki hubungan dengan Rusia.

Insiden di Ruang Oval semakin memperkuat dugaan Merz. Zelensky, yang datang ke Washington untuk menandatangani perjanjian mineral dan memperkuat dukungan AS, justru diusir dari Gedung Putih dengan tangan kosong. Merz menilai hal ini sebagai serangan terencana dari AS terhadap Ukraina. Ia mengaku terkejut dengan nada percakapan antara Trump, Vance, dan Zelensky.

Situasi ini, menurut Merz, mendesak Eropa untuk bertindak cepat dan mandiri. Kemenangan kubu konservatif dalam pemilu sela bulan lalu menempatkan Merz pada posisi untuk membentuk koalisi pemerintahan. Ia menekankan pentingnya kemandirian Eropa, terutama dalam konteks keamanan, mengingat perubahan dinamika politik global dan sikap AS yang semakin tidak dapat diprediksi.

Kita sekarang harus menunjukkan bahwa kita berada dalam posisi untuk bertindak independen di Eropa, tegas Merz dalam konferensi pers di Hamburg.

0 Komentar